A.
PENDAHULUAN
Aktivitas
antarperusahaan meningkat perannya dalam aktivitas bisnis. Perusahaan membeli
investasi antarperusahaan untuk beberapa alasan seperti diversifikasi,
ekspansi, serta kesempatan kompetitif dan pengembalian. Persyaratan pelaporan
saat ini dilihat dari sudut pandang analisis, baik untuk yang ekspilit maupun
yang implisit. Bagaimana pengungkapan saat ini relevan untuk analisis dan
bagaimana dapat mengaplikasikan penyesuaian analisis terhadap pengungkapan
tersebut. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai
macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para
investor. Untuk mengurangi kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang akan
terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi yang
diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan seperti
kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari
perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam
laporan keuangan
B.
PEMBAHASAN
1.
Sekuritas
investasi
Sekuritas
investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang diinvestasikan
dan tujuan dari investasi. Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas.
Sekuritas utang adalah sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor
terhadap pihak lain. Sekuritas ekuitas merupakan sekuritas yang mewakili
kepemilikan pada entitas lain.
2.
Akuntansi
untuk Sekuritas Investasi
Investasi
dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar,
tergantung dari jenis sekuritas dan tingkat pengaruh yang dimiliki perusahaan
terhadap perusahaan yang diinvestasikan. Nilai wajar aset merupakan harga tukar
aset dalam suatu transaksi normal saat ini antara pihak yang berbeda.
Akuntansi
untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu:
a.
Sekuritas
Utang
a)
Sekuritas
yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo.
Perusahaan
melaporkan sekuritas tersebut di neraca pada biaya perolehan. Tidak ada
keuntungan atau kerugian belum direalisasi dari sekuritas ini yang diakui
sebagai pendapatan.
b)
Sekuritas
yang Diperdagangkan
Perusahaan
melaporkan sekuritas ini pada nilai pasar total pada tiap tanggal neraca.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dan keuntungan atau kerugian
telah direalisasi termasuk pada penghitungan laba bersih.
c)
Sekuritas
tersedia untuk dijual.
Sekuritas
ini dapat dikelompokkan sebagai aset lancar atau tak lancar, tergantung dari
jangka waktu atau kapan manajemen berniat menjual sekuritas tersebut. Sekuritas
ini dilaporkan berdasarkan nilai wajar pada neraca. Namun, perubahan pada nilai
wajar tidak dimasukkan sebagai komponen laba melainkan dimasukkan sebagai
komponen pendapatan komprehensif.
d)
Perubahan
Kelompok Investasi
Umumnya,
sekuritas utang yang dikelompokkan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo” tidak
dapat dipindahkan menjadi kelompok lain kecuali pada keadaan luar biasa seperti
merger, akuisisi, divestasi, penurunan tajam perngkat kredit atau kejadian luar
biasa lainnya. Pemindahan dari kelompok “tersedia untuk dijual” menjadi
“diperdagangkan” biasanya juga tidak diperbolehkan. Namun, ketika pemindahan
antarkelompok ini terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada nilai wajarnya.
3.
Sekuritas
Ekuitas
a. Tidak
Memiliki Pengaruh (Kepemilikan Kurang dari 20%)
Investor
diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada aktivitas perusahaan yang
diinvestasi. Investasi ini dapat dikelompokkan sebagai sekuritas diperdagangkan
atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan manajemen.
b. Pengaruh
Signifikan (Kepemilikan anatara 20%-50%)
Investor
memperlakukan investasi ini dengan metode ekuitas yang mengharuskan investor
untuk mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian menyesuaikan
akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba perusahaan yang
diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi akun investasi sebesar jumlah deviden
yang diterima dari perusahaan yang diinvestasi.
c. Pihak
yang Mengendalikan (Kepemilikan Lebih dari 50%)
Investor
disebut sebagai induk perusahaan dan perusahaan yang diinvestasi sebagai anak
perusahaan. Perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.
4.
Analisis
Sekuritas Investasi
Analisis sekuritas
investasi memiliki dua tujuan utama, yaitu:
a.
Untuk
Memisahkan Kinerja Operasi dengan Kinerja Investasi
Kinerja
operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah, karena
kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang
sesungguhnya. Aturan umumnya, seluruh sekuritas utang dan sekuritas ekuitas
yang dipasarkan dan tidak memiliki pengaruh, dianggap aktivitas investasi.
b.
Menganalisis
Distorsi Akuntansi dari Sekuritas
Daftar
distorsi potensial yang disebabkan oleh akuntansi untuk sekuritas investasi
yang harus diwaspadai seorang analis:
a) Peluang
untuk mengakui penjualan keuntungan.
b) Kewajiban
yang diakui sebesar biaya.
c) Definisi
sekuritas ekuitas yang tidak konsisten.
d) Klasifikasi
berdasarkan niat.
5. Implikasi Analisis atas
Investasi Antarperusahaan
a.
Pengakuan
Laba Perusahaan Investasi
Metode
akuntansi ekuitas mengasumsikan bahwa setiap dolar yang dihasilkan oleh anak
perusahaan setara dengan setiap dolar yang dihasilkan untuk investor. Walaupun
kewajiban pajak induk perusahaan atas pengiriman laba oleh anak perusahaan
diabaikan, asumsi setara dolar atas laba tidak dapat diterima. Dengan alasan
sebagai berikut:
a) Otoritas
regulasi dapat mencampuri kebijakan deviden anak perusahaan.
b) Anak
perusahaan dapat beroperasi di negara yang membatasi pengembalian laba atau di
negara yang mengalami penurunan nilai mata uang secara cepat.
c) Pembatasan
dividen dalam perjanjian pinjaman dapat membatasi akses terhadap laba.
d) Kehadiran
kepemilikan minoritas yang stabil atau kuat dapat mengurangi pilihan induk
perusahaan dalam penentuan dividen atau kebijakan lainnya.
b. Investasi Modal yang
Tidak Diakui
Akun investasi sering disebut sebagai
konsolidasi satu baris, karena akun investasi tersebut mencerminkan presentase
kepemilikan investor atas ekuitas pemegang saham perusahaan investasi. Di balik
saldo investasi ini terdapat aset dan kewajiban perusahaan investasi. Aset dan
kewajiban perusahaan investasi yang tidak tercatat dalam jumlah besar tidak
tercatat dalam neraca investor.
c.
Cadangan
Pajak atas Laba Anak Perusahaan yang Tidak Dibagikan
Jika
laba anak perusahaan yang tidak dibagikan termasuk dalam laba akuntansi sebelum
pajak induk perusahaan (melalui konsolidasi atau metode akuntansi ekuitas),
diperlukan cadangan pajak (tax provision). Cadangan ini bergantung pada
tindakan dan tujuan induk perusahaan. Praktik saat ini mengasumsikan seluruh
laba yang tidak dibagikan ditransfer ke induk perusahaan sehingga cadangan
pajak dibuat oleh induk perusahaan di tahun berjalan. Asumsi ini tidak berlaku
jika terdapat bukti kuat bahwa anak perusahaan telah atau akan menginvestasikan
laba yang tidak dibagikan secara permanen atau akan mengirimkan laba melalui
likuidasi yang bebas biaya.
PENGGABUNGAN
USAHA
Penggabungan
Usaha (business
combination) mengacu pada merger atau akuisisi suatu bisnis. Hal ini terjadi
bila sebuah perusahaan mengakuisisi sebagian besar sekuritas ekuitas satu
perusahaan lain atau lebih. Penggabungan usaha mensyaratkan bahwa laporan
keuangan setelahnya melaporkan aktivitas gabungan entitas baru tersebut.
Akuntansi penggabungan usaha memerlukan keputusan tentang bagaimana menilai
aset dan kewajiban entitas yang baru. Keputusan ini meliputi revaluasi seluruh
aset dan kewajiban yang diakuisisi menjadi nilai pasar, dengan dampak besar
terhadap laporan keuangan kini dan masa depan. Penggabungan usaha dengan
motivasi ekonomi yang jelas memiliki sejarah yang panjang. Beberapa alasan
ekonomis penggabungan usaha adalah :
1) Untuk
memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan pemasaran
atau pangsa pasar yang tak ternilai
2) Untuk
menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan
3) Memperkuat
manajemen
4) Meningkatkan
efisiensi operasi
5) Mendorong
diversifikasi
6) Mempercepat
masuk ke pasar
7) Mencapai
skala ekonomi
8) Memperoleh
manfaat pajak
Penggabungan usaha juga dapat
digunakan sebagai alat untuk meningkatkan citra perusahaan, anggapan potensi
pertumbuhan, atau kesejahteraannya serta dapat digunakan untuk meningkatkan
laba. Secara khusus perekayasa keuangan dapat memanfaatkan metode akuntansi
penggabungan usaha untuk menghasilkan gambaran pertumbuhan laba, yang sebagian
besar, hanyalah ilusi. Cara mencapai ilusi pertumbuhan laba tersebut meliputi :
a. Melakukan
merger antara perusahaan yang sedang tumbuh tinggi yang memiliki rasio P/E yang
tinggi dengan perusahaan yang prospek pertumbuhannya lebih rendah, dan
membayarnya dengan saham perusahaan yang tumbuh tinggi.
b. Menggunakan
cakupan akuntansi penggabungan usaha. Hal ini berbeda dengan manfaat ekonomis
sesungguhnya yang timbul dari penggabungan usaha.
Akuntansi
Penggabungan Usaha
Financial
Accounting Standard Board baru-baru ini
mengeluarkan dua standar penting (SFAS
141 “Bussines Combination” dan SFAS
142 “Goodwill and Other Intangible Asset’)
yang terkait dengan akuntansi dan pelaporan penggabungan usaha (berlaku elektif
untuk periode fiskal yang dimulai tanggal 15 Desember 2001 dan sesudahnya).
Standar ini mengharuskan penggunaan metode pembelian dalam akuntansi akuisisi
dan tidak diamortisasinya goodwill.
Dalam akuntansi metode pembelian,
perusahaan harus mengakui nilai pasar wajar aset berwujud dari aset tak
berwujud yang diperoleh dalam neracanya yang diakui bersamaan dengan nilai
pasar wajar dari kewajiban yang diasumsikan.SFAS 12 menyatakan bahwa goodwill
tidak lagi diamortisasi. Pendekatan nonamortisasi ini, diaplikasikan pada goodwill
yang telah diakui sebelumnya maupun goodwill yang baru diperoleh. Goodwill akan
diuji setiap tahun untuk penurunan nilai. Jika nilai buku goodwill melebihi
nilai wajarnya, rugi penurunan nilai akan diakui sebesar selisih tersebut.
Laporan Keuangan
Konsolidasi
Laporan
keuangan konsolidasi melaporkan hasil
operasi dan kondisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaannya dalam satu
perangkat laporan. Laporan keuangan perusahaan induk membuktikan kepemilikan
saham anak perusahaan melalui akun investasi. Laporan keuangan konsolidasi
mengabaikan identitas legal yang terpisah antara perusahaan induk dan anak
perusahaan karena alasan “substansi ekonomi”. Laporan keuangan konsolidasi
merefleksikan entitas bisnis yang dikendalikan oleh perusahaan tunggal yaitu
induk perusahaan.
Mekanisme
Konsolidasi
Konsolidasi meliputi dua langkah : agregasi dan eliminasi. Pertama, laporan keuangan yang telah dikonsolidasikan
menggabungkan aset, kewajiban, pendapatan dan beban anak perusahaan dengan pos yang berhubungan dengan laporan keuangan
perusahaan induk. Langkah kedua adalah mengeliminasi transaksi antarperusahaan
(atau pos resiprokal) untuk menghindari perhitungan ganda (double counting) atau laba yang diakui prematur. Sebagai contoh,
baik pos utang perusahaan induk kepada anak perusahaan maupun piutang anak
perusahaan kepada perusahaan induk dieliminasi ketika mempersiapkan neraca
konsolidasi. Sama halnya dengan penjualan dan harga pokok penjualan dieliminasi
untuk penjualan persediaan antarperusahaan.
Pada tanggal 31 Desember Tahun 1,
Synergy Corp, membeli 100% saham Micron Company dengan menukarkan 10.000 lembar
saham biasanya (nilai nominal $5, harga pasar $77) dengan semua saham biasa
Micron. Micron selanjutnya tetap berdiri sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya
dimiliki oleh Synergy. Pada tanggal akuisisi nilai buku Micron adalah $20.000.
Synergy bersedia membayar dengan harga pasar sebesar $770.000 karena Synergy
merasa bahwa aset tetap Micron disajikan lebih rendah dari seharusnya (undervalued) sebesar $20.000,Micron
memiliki merek dagang yang tidak tercatat senilai $30.000 dan manfaat tidak
berwujud dari penggabungan usaha (sinergi, posisi pasar, dan sejenisnya) seniai
$10.000. harga beli tersebut dialokasikan sbb :
Harga
beli................. $770.000
Nilai
buku Micron..... 620.000
Selisih......................
$150.000

Aset
tetap yang
Undervalued......$20.000
10 tahun $2.000
Merek
dagang.......30.000 5
tahun 6.000

$150.000 $8.000
Goodwill hanya bisa dicatat bila
nilai pasar wajar seluruh aset berwujud (aset tetap ) dan aset tidak berwujud
yang teridentifikasi (merek dagang ) yang diakuisisi diakui. Synergy akan
mencatat akuisisi tersebut sebagai berikut:
Investasi
pada Micron....................................... 770.000
Saham
biasa................................................. 50.000 (nilai nominal)
Tambahan modal
disetor............................ 720.000
Selama
tahun 2, Micron menghasilkan $150.000 dan tidak membayar dividen.
Investasi,yang dicatat dengan metode ekuitas, pada buku Synergy per 31
Desember, tahun 2 bersaldo sebagai berikut:
Saldo awal (31 Desember tahun 1) $770.000
Pendapatan investasi.................. 150.000
Dividen..................................... (0)
Amortisasi selisih (diatas)....... (8.000)
Saldo akhir (31 Desember tahun 2) $912.000
Menurut
GAAP yang berlaku saat ini, goodwill tidak diamortisasi dan laba investasi
bersih yang diakui oleh Synergy sebesar $142.000,termasuk proposi
kepemilikannya atas laba Micron (100% dalam kasus ini ) dikurangi beban $8.000
terkait dengan penyusutan kelebihan aset tetap ($2.000) dan amortisasi merek
dagang ($6.000). Neraca saldo Synergy dan Micron pada akhir Tahun 2 disajikan
bersama-sama dibawah ini berikut kertas kerja konsolidasi dan total
konsolidasi.
Saldo
awal akun investasi pada tanggal pembelian ($770.000) mencerminkan nilai pasar
Micron.Saldo ini meliputi nilai pasar aset bersih Micron ditambah nilai pasar
wajar merek dagang yang sebelumnya tidak diakui dan goodwill yang diperoleh
dari akuisisi. Empat jurnal konsolidasi (angka mengacu pada kolom debit dan
kredit dalam tabel) adalah sebagai berikut:
a. Mengganti
akun investasi sebesar $620.000 dengan nilai buku (awal tahun) aset yang
diperoleh. Jika kepemilikan atas anak perusahaan kurang dari 100%,kredit pada
akun investasi sama dengan persentase kepemilikan dan selisih kredit dibukukan
ke akun kewajiban, kepemilikan minoritas
(minority interest). Akun kepemilikan minoritas diperlakukan sebagai
komponen ekuitas untuk tujuan analisis atau tidak dilaporan di neraca.Standar
terbaru (SFAS 160) mengharuskan bahwa minority interest dimasukan sebagai
bagian dari ekuitas pemegang saham.
b. Mengganti
akun investasi sebesar $150.000 dengan penyesuaikan nilai wajar untuk mencatat
aset Micron pada nilai wajar pasar.
c. Mengeliminasi
pendapatan investasi yang dicatat oleh Synergy dan menggantinya dengan laporan
laba rugi Micron. Jika kepemilikan atas anak perusahaan kurang dari
100%,pendapatan investasi yang dilaporkan Micron sama dengan proposi
kepemilikan, dan beban tambahan dilaporkan sebagai minority interest dalam laba
Micron.
d. Mencatat
penyusutan atas penyesuaian nilai wajar untuk aset tetap Micron dan amortisasi
merek dagang.Perlu dicatat bahwa tidak ada amortisasi goodwill menurut GAAP
yang berlaku sekarang.
Terdapat
beberapa hal penting untuk dipahami dalam proses konsolidasi:
1. Neraca
konsolidasi meliputi nilai buku Synegy dan nilai pasar wajar Micron pada
tanggal akuisisi, dikurangi dengan penyusutan/amortisasi selisih antara nilai
pasar dan nilai buku Micron.Akun investasi dalam neraca investor diganti oleh
neraca investee yang
berhubungan.Selanjutnya,pembelian aset berwujud tambahan yang telah diakui
sebagai kenaikan yang tercatat dalam laporan aset sekarang (melengkapi PPE) dan
sebagai aset tambahan (merek dagang dan goodwill).
2. Laporan
laba rugi konsolidasi meliputi laporan laba rugi Synergy dan Micron.Pendapatan
investasi yang dicatat oleh synergy diganti dengan laporan laba rugi Micron.
Selain itu, beban penyusutan meliputi beban penyusutan atas nilai buku asetnya
ditambah penyusutan selisih antara nilai pasar dan nilai buku yang dicatat saat
akuisisi Micron. Kedua, merek dagang yang baru terbentuk diamortisasi selama
masa manfaatnya, menghasilkan tambahan beban sebesar $6.000. Goodwill yang diakui dalam akuisisi
tidak diamortisasi.
3. Goodwill
hanya dicatat setelah nilai pasar wajar seluruh aset berwujud dan aset tak
berwujud diakui. Perusahaan harus mengidentifikasi aset tidak berwujud yang
diperoleh. Aset tak berwujud ini dianggap memiliki masa manfaat terbatas
sehingga diamortisasi setiap tahun.
Penurunan Nilai
Goodwill
Goodwill
yang dicatat dalam proses konsolidasi memiliki umur yang tak terbatas,dan
karenanya tidak diamortisasi. Namun, goodwill
ditelaah setiap tahun untuk penurunan nilai (impairment). Nilai pasar wajar Micron dapat ditentukan dengan
menggunakan beberapa metode alternatif,seperti harga pasar perusahaan yang
sebanding,atau model penilaian arus alternatif, seperti harga pasar perusahaan
yang sebanding ,atau model penilaian aruskas bebas yang didiskontokan. Jika
nilai pasar sekarang kurang dari saldo investasi,goodwill dianggap turun
nilainya dan kerugian penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi
konsolidasi.
Asumsikan bahwa nilai pasar wajar
Micron diperkirakan sebesar $700.000 per 31 Desember, Tahun 2 dan nilai pasar
wajar aset berwujud dan aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi sebesar
$660.000.Data ini mengasilkan kerugian penurunan nilai sebesar $60.000 sebagai
berikut:
Nilai pasar wajar Micron...... 700.000
Aset lancar........................ $520.000
Aset tetap........................ 570.000
Merek dagang................ 20.000
Kewajiban.............. (450.000)
Aset bersih..................... 660.000
Goodwill................. 40.000
Saldo
kini goodwill..... (100.000)
Kerugian
penurunan nilai...... $60.000
Ayat
jurnal dalam buku Synergery adalah sebagai berikut :
Kerugian penurunan nilai goodwill............. 60.000
Investasi pada
Micron................ 60.000
Masalah-masalah
dalam Penggabungan Usaha Pertimbangan
Kontinjen
Dalam beberapa kombinasi usaha,
pihak-pihak tidak menyetujui suatu harga. Hal ini disebut dengan pertimbangan
kotinjen,dimana disetujui bahwa penambahan uang akan dibayarkan oleh pembeli
kepada penjual jika target kinerja masa depannya tercapai oleh perusahaan yang
dikombinasi. FASB telah menawarkan perbaikan standar penggabungan usaha yang
memasukkan akutansi terbaru bagi pertimbangan kontinjen. Dalam standar yang
ditawarkan, nilai wajar usaha yang diakuisisi harus ditentukan pada tanggal
akuisisi. Kewajiban pembeli untuk pembayaran kontinjen yang terkandung dalam
penawaran harus dinyatakan dalam nilai wajar. Jumlah tersebut termasuk dalam
harga pembelian. Artinya,perjanjian pembayaran masa depan harus dinyatakan
dalam nilai wajar pada tanggal pembelian dan dinilai ulang secara berkala
setiap kuartal agar dapat merefleksikan kinerja aktual.
Alokasi Total
Biaya
SFAS 141 mengharuskan perusahaan
untuk mengidentifikasi dan menilai kategori aset tak berwujud yang
spesifik,meliputi:
1. Merek
dagang dan aset lain yang terkait dengan pemasaran.
2. Kesepakatan
untuk tidak bersaing.
3. Daftar
pelanggan, kontrak, dan aset lain yang terkait dengan pelanggan.
4. Aset
tak berwujud yang terkait dengan seni artistik seperti tulisan atau lagu,
video dan bahan audiovisual,termasuk program televisi dan video musik.
video dan bahan audiovisual,termasuk program televisi dan video musik.
5. Aset
tidak berwujud yang terkait dengan hubungan kontraktual seperti
lisensi,royalti,iklan, dan kontrak manajemen, perjanjian sewa guna usaha atau waralaba,hak penyiaran, kontrak kerja,dan sejenisnya.
lisensi,royalti,iklan, dan kontrak manajemen, perjanjian sewa guna usaha atau waralaba,hak penyiaran, kontrak kerja,dan sejenisnya.
6. Paten,
perangkat lunak komputer, basis data, rahasia dagang atau formula rahasia,dan
aset lain yang terkait dengan teknologi.
Penelitian
dan Pengembangan Dalam Proses
Beberapa
perusahaan menghapuskan sebagian biaya akuisisi sebagai penelitian dan
pengembangan (litbang). Selain itu, penghapusan seperti itu meningkat secara dramatis
selama dekade lalu, khususnya dalam industri berteknologi tinggi (hightech industry).
Menurut
GAAP yang lalu, praktik ini menarik karena memungkinkan perusahaan pengakuisisi
untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan alokasi harga perolehan pada goodwill sehingga lebih sedikit beban
terhadap laba dimasa depan karena amortisasi goodwill.
Utang dalam
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kewajiban dalam laporan keuangan
konsolidasi tidak beroperasi sebagai lawan aset. Dalam hal gagal bayar,
kreditor yang dijamin atau tidak dijamin, hanya dapat mengklaim aset yang dimiliki oleh perusahaan yang
berhutang.
Jika induk perusahaan menjamin
kewajiban anak perusahaan,kreditor memiliki jaminan sebagai tambahan pengaman
dengan provisi jaminan potensial.Neraca konsolidasi tidak membantu kita untuk
menilai margin keamanan (margin of safety) yang dinikmati oleh kreditor.
Keuntungan dari
Penawaran Perdana Saham Anak Perusahaan
Baru-baru ini Tycom Ltd, anak
perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Tyco International Ltd menjual saham
yang sebelumnya tidak diterbitkan kepada pihak luar dalam sebuah penawaran
perdana (Initial Public Offering – IPO).
Sebagai hasil penjualan, presentase kepemilikan Tyco International Ltd, atas
Tycom Ltd, berkurang dari 100% menjadi 89% dan induk perusahaan mencatat laba
sebelum pajak sebsesar $2,1 miliar ($1,01 miliar setelah pajak) dalam laporan
laba rugi konsolidasinya. IPO menjadi makin umum dilakukan oleh anak perusahaan
karena perusahaan berusaha mendapatkan laba yang tidak diakui (unrecognized gain) dalam nilai saham
anak perusahaannya dan pada yang sama mempertahankan pengendalian atas anak
perusahaan.
Penjualan dan
Pendapatan sebelum Akuisisi
Terdapat dua metode menurut GAAP (Accounting Research Bulletin 51) Untuk
mencapai hal tersebut:
1. Perusahaan
dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan penjualan, beban,dan
laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan.
2. Perusahaan
dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasinya
penjualan dan beban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik laba sebelum akuisisi sehingga hanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba bersih konsolidasi.
penjualan dan beban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik laba sebelum akuisisi sehingga hanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba bersih konsolidasi.
Dampak kedua metode di atas
terhadap laba bersih konsolidasi adalah sama, yaitu hanya laba bersih setelah
akuisisi yang dimasukkan dalam laba konsolidasi. Namun,pertumbuhan penjualan
dapat berbeda jauh bergantung pada tanggal akuisisi dan besarnya penjualan
perusahaan yang diakuisisi.Perusahaan yang pertumbuhannya berasal dari akuisisi
(versus pertumbuhan “organik” atau pertumbuhan internal) dapat menyulitkan
analisis.
Push-Down
Accounting
Akuntansi pembelian (purchase accounting) mensyaratkan aset
dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi dimasukkan dalam laporan keuangan
konsolidasi perusahaan pengakuisisi pada nilai pasarnya. Terdapat masalah
kontroversial tentang bagaimana perusahaan yang diakuisisi melaporkan aset dan kewajiban tersebut dalam laporan
keuangan yang terpisah (jika perusahaan tersebut bertahan sebagai entitas terpisah).
Keterbatasan
Tambahan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi merupakan penggambaran
yang bermakna atas kondisi keuangan dan hasil operasi induk dan anak
perusahaan. Namun demikian, terdapat keterbatasan tambahan selain yang telah
dibahas sebelumnya:
1. Laporan
keuangan masing-masing perusahaan yang membentuk entitas yang lebih besar tidak
selalu dibuat berdasarkan basis yang dapat diperbandingkan.perbedaan prinsip
akuntansi, dasar penilaian, tingkat amortisasi, dan faktor lainnya dapat
mengurangi homogenitas dan mengurangi validitas analisis rasio,analisis tren,
dan analisis lainnya.
2. Laporan
keuangan konsolidasi tidak mengungkapkan keterbatasan penggunaan kas di
masing-masing di perusahaan. Laporana juga tidak mengungkapkan arus kas antar
perusahaan atau pembatasan atas arus kas tersebut. Faktor ini mengaburkan
hubungan antara likuiditas aset dan kewajiban yang harus dipenuhi.
3. Perusahaan
dengan kondisi keuangan yang buruk sering kali digabungkan dengan perusahaan
yang kondisi keuangannya kuat, sehingga mengaburkan analisis kita-karena aset
satu perusahaan yang dikonsolidasi tidak dapat digunakan untuk membayar
kewajiban perusahaan yang lain.
4. Tingkat
transaksi antarperusahaan tidak dapat diketahui,kecuali prosedur yang mendasari
proses konsolidasi dilaporkan-laporan konsolidasi umumnya hanya menyajikan
hasil akhir.
5. Akutansi
untuk konsolidasi anak perusahaan keuangan dan asuransi menimbulkan masalah
khusus bagi analisis.
Konsekuensi
Akuntansi Goodwill
Selisih
lebih antara harga beli dan nilai pasar aset bersih yang dapat diidentifikasi
(yang diakuisisi) mencerminkan pembayaran untuk laba abnormal. Super laba
[abnormal] (superearnings) merupakan
hasil merek dagang atau hal lain yang menawarkan posisi persaingan
superior.posisi persaingan superior dapat berubah karena tekanan ekonomi dan
lingkungan. Dengan usaha dan kesempatan,perusahaan dapat mempertahankan posisi
superiornya. Namun, goodwill tidaklah
permanen.
Pengukuran
nilai sisa goodwill menimbulkan masalah pengukuran potensial. Sebagai contoh,
pembayaran karena kesalahan estimasi, persaingan tender yang ketat,atau
kecerobohan atas sumber daya pemilik atau kreditor tertelan dalam good will.
Pembayaran ini dapat meliputi jasa penemu, biaya hukum, jasa bankir investasi,
dan biaya keuangan interim.
Akuntansi Penyatuan
untuk Penggabungan Usaha
Perusahaan
diperbolehkan untuk menggunakan metode alternatif akuntansi penyatuan
kepentingan. Meskipun dilarang untuk penggabungan usaha setelah tanggal 30 Juni
2001, perusahaan dapat meneruskan penggunaan akuntansi penyatuan (pooling accounting) untuk akuisisi yang
dicatat dengan metode tersebut yang terjadi sebelum tanggal berlakunya standar.
Akuntansi penyatuan banyak digunakan dan akan terus berdampak pada laporan
keuangan tahun-tahun mendatang. Oleh karenanya, penting bagi analis untuk
memahami akuntansi penggabungan usaha dengan metode ini.
Mekanisme Akuntansi
Penyatuan Kepentingan (Pooling of Interest)
Terdapat
beberapa hal penting untuk memahami proses konsolidasi dengan metode penyatuan
:
a) Neraca
konsolidasi meliputi nilai buku Synergy dan Micron
b) Laporan
laba rugi konsolidasi meliputi laporan laba rugi Synergy dan Micron. Penyusutan
dihitung berdasarkan nilai buku historis kedua perusahaan, bukan harga
akuisisi.
c) Tidak
terdapat pengakuan atas merek dagang atau goodwill
yang tidak tercatat.
d) Laba
Micron sepanjang tahun termasuk dalam tahun akuisisi, tidak setelah tanggal
akuisisi.
Penyatuan berpotensi
menyajikan aset lebih rendah (undersated)
dan menyajikan laba lebih tinggi (oversated) dalam periode kini dan
periode mendatang.
Mendefinisikan Suatu
Derivatif
Berbagai macam instrumen keuangan
digunakan untuk kegiatan lindung nilai , termasuk berikut ini :
1. Kontrak
masa depan (futures contract)
merupakan perjanjian anatara dua atau lebih pihak untuk membeli atau menjual
komoditas tertentu atau asset keuangan pada tanggal tertentu di masa depan
(yang disebut tanggal penyerahan ) pada harga tertentu. Kontark ini dapat
dibuat untuk berbagai komoditas dan asset keuangan. Kontrak masa depan
berdasarkan indeks juga dapat dibeli seperti indeks saham S & P 500.
2. Kontrak
swap (swap contract) merupakan perjanjian
antara dua pihak atau lebih untuk menukar arus kas masa depan. Kontrak ini
umumnya digunakan sebagai pelindung atas resiko seperti tingkat bunga dan
resiko kurs valuta asing. Dalam bentuk dasarnya : sebuah kegiatan swap
me-lindung-nilai-kan paparan resiko neraca dan arus kas. Salah satu contoh
adalah swap tingkat bunga. Perusahaan mungkin akan mengonversikann utang dengan
tingkat bunga tetap menjadi tingkat bunga,
3. Kontak
opsi (option contract) meberikan hak
pada suatu pihak – bukan kewajiban untuk melakukan suatu transaksi. Sebagai
ilustrasi, opsi untuk membeli sekuritas pada harga kontraktertentu pada masa
depan akan dieksekusi (dilaksanakan) hanya jika harga sekuritas pada tanggal
dimasa depan tersebut lebih tinggi dari harga kontrak.
Akuntansi Instrument
Derivatif
Pada dasarnya keuntungan dan kerugian
pada derivatif bersama dengan biayanya, direfleksikan dalam laba bersih dalam
akuntansi nilai guna nilai wajar maupun arus kas. Perbedaan dalam akuntansi
nilai guna nilai wajar maupun arus kas. Perbedaan dalam akuntansi bagi berbagai
nilai guna terletak pada ketepatan waktu (timing) dari pengakuann keuntungan
dan kerugian, yaitu apakah keuntungan dan kerugian diakui sekarang dala laba
atau ditangguhkan dalam OCI sampai transaksi lengkap.
a.
Pengakuan
Instrument Derivatif
Perusahaan
diwajibkan untuk mengungkapkan informasi kuantitatif dan kualitatif mengenai
derivative baik dalam catatan atas laporan keuangan maupun pada tempat lain
(biasanya pada bagian Management’s Discussion and Analysis – MD&A). Tujuan
pengungkapan ini adalah menginformasikan risiko potensial terkait dengan
instrument/dekuritas derivatif pada analisis.
Pengungkapan Kualitatif
Pengungkapan
biasanya menjelaskan jenis aktivitas pelindung nilai dilakukan perusahaan dan
metode akuntansi yang digunakan. Banyak perusahaan, misalnya menggunakan
derivatif untuk melindungi risiko tingkat bunga dan valuta asing.
Pengungkapan
Kuantitatif
Campbell
Soup juga menyajikan informasi kuantitatif terkait dengan aktivitas lindung
nilai untuk tingkat bunga dan valuta asing pada bagian Management’s Discussion and Analysis (MD&A) pada laporan
tahunan.
Risiko Tingkat Bunga
yang Dihadapi
Aktivitas
lindung nilai Campbell Soup terkait dengan tingkat bunga adalah perjanjian swap
dengan tujuan untuk mendapatkan hubungan yang diinginkan antara tingkat bunga
tetap (fixed) dan mengambang (floating).
Risiko Nilai Tukar
Valuta Asing
Campbell
Soup melaporkan bahwa ia memiliki risiko nilai tukar valuta asing terkait
dengan investasi pada anak perusahaan, dan utang anak perusahaan yang
dinyatakan dalam valuta asing. Campbeell Soup menggunaka swap antar valuta dan
kontrak tukar forward untuk menghadapi risiko asset dan kewajiban yang
dinyatakan dalam mata uang asing, dan mengidentifikasikan terdapatnya outstanding.
b.
Analisis
Derivatif
Sekuritas derivatif yaitu sebuah
sekuritas yang nilainya tergantung pada aset yang mendasarinya. Macam-macam
sekuritas derivatif yang umumnya ditransaksikan dalam suatu pasar modal, yaitu futures, options, forward, swaps.
Mekanisme perdagangan futures dan options dapat dilakukan melalui dua
sarana, yaitu perdagangan di bursa efek maupun melalui over the counter market. Sementara untuk forward dan swaps, umumnya
dilakukan melalui over the counter market
saja.
a)
Futures
Futures adalah sebuah kontrak berjangka yang bersifat mengikat (obligation) bagi
kedua belah pihak untuk membeli (long position) atau menjual (short
position) suatu underlying assets (aset finansial atau non
finansial) tertentu yang penyerahannya dilakukan secara cash settlement
di masa yang akan datang (expiration date), dengan harga yang ditetapkan
sekarang.
b)
Options
Options (Opsi)
adalah suatu kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli (call
options) atau menjual (put options) underlying assets pada
harga tertentu yang ditetapkan sekarang (strike/exercise price atau harga patokan/tebus), untuk
penyerahan pada waktu tertentu di masa yang akan datang (expiration date).
c)
Forward
Forward serupa dengan future. Dalam hal konsep tidak ada perbedaan yang signifikan antara
futures dan forward. Yang membedakan adalah future
mempunyai kekuatan hukum yang lebih kuat dibandingkan forward, karena diperdagangkan secara resmi di bursa efek dan
kontrak yang telah terstandardisasi. Sementara forward diperdagangkan melalui over
the counter market sehingga kontrak dapat diformulasikan sesuai kebutuhan
kedua belah pihak. Perbedaan lainnya terletak pada delivery date. Dalam future
terdapat beberapa delivery date dalam
satu rentang waktu, namun dalam forward hanya terdapat satu delivery date.
d)
Swaps
Swaps adalah kesepakatan antara dua pihak
(perusahaan) untuk saling mempertukarkan arus kas di masa tertentu (selama
kurun waktu tertentu) yang akan datang. Dalam kesepakatan di tentukan secara
spesifik tanggal pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah tunai yang akan
saling di pertukarkan (dibayarkan masing-masing pihak). Biasanya di dalam
perhitungan telah di pertimbangkan nilai yang akan datang, tingkat bunga, kurs
mata uang, dan variabel lainya yang relevan.
c.
Implikasi
Analisis
a)
Keandalan
Pengukuran Nilai Wajar
Tugas
penting analisis adalah mengevaluasi keandalan pengukuran nilai wajar dan
akibatnya terhadap laporan keuangan. Mencatat hanya 32% dari pengukuran nilai
wajar Well Fargon menggunakan input tingkat 1, sedangkan 20% menggunakan input tingkat 3. Sebagai
tambahan, dapat dilihat bahwa sebagian besar input tingkat 1, merupakan bagian
dari portopolio sekuritas investasi (tidak diterapkannya pilihan nilai wajar
oleh Well Fargon)
Sebagian
input tingkat 3, mencatat bahwa kerugian
sebesar $951 juta, merupakan bagian dari MRS, dimasukkan dalam
perhitungan laba bersih selama sembilan bulan. Informasi lebih lanjut
merebutkan bahwa kerugian terdiri dari dua komponen: keuntungan yang belum
direalisasikan $1.341 yang timbul dari perubahan asumsi yang digunakan dalam
menentukan nilai wajar MSR dan sebesar $2.292 juta kerugian yang disebabkan
oleh cadangan antisipasi kerugian yang berasal dari krisis ekonomi (mortgage crisis) yang menimpa
perekonomian Amerika Serikat selama periode ini.
b)
Adopsi
Oportunistis dari SFAS 159
SFAS
159 memperbolehkan suatu perusahaan melakukan pembatasan signifikan mengenai
aset atau kewajiban khusus apa yang dapat
diberikan pilihan nilai wajar mrupakan tindakan oportunitas dengan tujuan
mempercantik laporan keuangan. Will Fargon menerapkan nilai wajar dari hipotek rumah tinggal dengan
kualitas terbaik dan dimiliki untuk-dijual-kembali (MHFS)
dan tingkat bunga yang pasti
sehubungan dengan penjualan kredit peruumahan sekuritas.
LAMPIRAN 5A KEGIATAN
INTERNASIONAL KONSOLIDASI ANAK PERUSAHAAN LUAR NEGERI
Banyak
perubahan di luar Amerika Serikat yang menjalankan aktivitas binisnya dalam
mata uang lokal sebelum dapat dikonsolidasikan dengan induk perusahaan laporan
keuangan dalam mata uang lokal harus
dikonversikan menjadi dolar AS.
Standar
akuntansi kini memberikan pendekatan: (1)metode kurs kini (current rate method) dan (2) metode sementara (temporal method). Jika anak perusahaan
relatif independen, metode kurs ini
digunakan. Jika anak perusahaan terintegrasi secara dekat dengan induk
perusahaan,yang digunakan adalah metode sementara.
Implikasi
penting atas pilihan metode penerjemah (translasi) jika metode kurs digunakan
disajikan dalam “pendapatan komprehensif lainnya” dan tidak mempengaruhi laba
tahun berjalan. Jika metode sementara yang digunakan, disajikan sebagai
keuntungan pengukuran kembali dan kerugian dalam laporan laba rugi. Translasi
laporan keuangan melibatkan empat nilai tukar (exchange rate ):
1. Historis
(historical) – nilai tukar saat
terjadinya transaksi.
2. KINI
(current) – nilai tukar pada akhir
periode akuntansi.
3. Spesific
(spesific) – nilai tukar untuk
transaksi tertentu.
4. Rata-rata tertimbang (wighted average) – nilai tukar rata-rata tertimbang selama periode
akuntansi.
1.
Akuntansi
Translasi Mata Uang Asing
Diilustrasikan mekanisme translasi mata
uang asing dengan metode kurs, karena metode ini yang banyak digunakan. Bricto,
anak perusahaan di Inggris yang sepenuhnya dimiliki oleh DollarCo, neraca saldo tahun 6 disajikan dalam langkah
(5) sebagai berikut:
Informasi
tambahan Untuk Translasi:
1. Neraca
saldo disesuaikan dengan prinsip akuntansi DollarCo, mata uangnya adalah
poundsterlung (£).
2. Penyesuai
translasi mata uang asing kumulatif tahun lima adlah $30.000 (kredit).
3. Saldo
per 31 Desember, tahun lima adalah $60.000.
4. Nilai
tukar adalah:
1 januari Tahun 6 £1=$1,20
31 Desember Tahun 6 £1=$1,40
Rata-rata Tahun 6 £1=$1,30
a. Ditampilkan
neraca saldo BritCo per 31 Desember Tahun 6.
b. Penjualan
pembelian dan semua beban operasi terjadi merata sepanjang
c. Konsekuensi
pajak penghasilan dalam ilustrasi ini diabaikan.
2.
Analisis
Keuntungan atau Kerugian Translasi
Penggunaan translasi nilai tukar kini
menghasilkan penyeimbangan sebesar $85.000 dalam neraca yang ditranslasikan.
Keuntungan translasi Britco ditambahkan
pada akun ekuitas Penyesuain Translasi Mata Uang Asing Kumulatif.
Perhitungan secara langsung keuntungan
translasi:
Keuntungan translasi dari saldo awal
aset bersih(€350.000×(1,40-$1,20)) $70.000
Keuntungan translasi dr kenaikan
aset bersih tahun6(€150.000×(1,40-$1,30)) 15.000
Total keuntungan translasi $85.000
Jika perubahan aset bersih terjadi
karena transaksi non-operasi, perusahaan harus mengidentifikasi nilai tukar
untuk transaksi tersebut.
3.
Akuntansi
Investasi Asing Oleh Induk Perusahaan
Jika induk perusahaan mencatat investasi dalam anak perusahaan asing dengan
menggunakan metode ekuitas, induk perusahaan mencatat penyesuain translasi sesuai proporsi
kepemilikannya. Jurnal sesuai ilustrasu DollarCo
Mencatat
ekuitas dalam laba:
Investasi dalam britco………….. 195.000
Ekuitas dalam laba anak
perusahaan (€150.000×1,3) …………… 195.000
Mencatat
penyesuaian Translasi tahun berjalan:
Investasi dalam Britco………… 85.000
Penyesuaian
translasi……………………. 85.000
Jika DollarCo menjual investasinya
pada tahun ke 7: (1) mencatat keuntungan atau kerugian sebesar selisih harga
jual dan nilai buku investasi bersangkutan, (2) mengalihkan saldo penyesuain
translasi mata uang asing Kumulatif.
ANALISIS
IMPLIKASI TRANSLASI MATA UANG ASING
Akuntasi translasi mata uang asing
adalah kontroversial, sebagian karena kesulitan dan kerumitan translasi.
Analisis ini memerlukan pemahaman ekonomi yang mendasari dan mekanisme
akuntansi untuk mengevaluasi dan memprediksi dampak perubahan nilai tukar
terhadap posisi keuangan perusahaan.
Translasi dengan metode sementara
merupakan cara yang paling konsisten dengan harga perolehan dalam akuntansi.
Dengan metode ini akun non-moneter dinyatakan pada nlai dolar perolehan. Oleh
karena itu, fluktuasi nilai tukar tidak berdampak pada nilai aset non-moneter
yang dilaporkan, keuntungan kerugian translasi diukur dari selisih antara aset
moneter dan kewajiban moneter. Perusahhan pada umumnya tidak menyukai
keuntungan dan kerugian translasi dalam metode sementara karena variasi dalam
lingkungan ekonomi. Praktik saat ini tidak menggunakan metode sementara,
kecuali dua kasus berikut:
1. Jika
entitas asing merupakan perpanjangan induk perusahaan.
2. Jika
inflasi yang sangat tinggi sehingga translasi aset menjadi sangat rendah karena
penggunaan nilai tukar kini. Mata uang asing kehilangan kegunaan dan karenanya
mata uang yang lebih stabil yang digunakan.
LAMPIRAN
5B ANALISIS PENGEMBALIAN INVESTASI PENYESUAIAN PADA LAPORAN KEUANGAN
Penyesuain apa sehubungan dengan
sekuritas investasi yang paling perlu
dibuat ketika menentukan laba ekonomi dan llaba permanen?
Laba ekonomi mencakup perubahan
kekayaan pemegang saham. Artinya komponen pendapatan investasi untuk tiap
kelompok harus dimasukkan saat menentukan laba ekonomi.sedangkan untuk menentukan
pendapatan permanen lebih rumit dihitung:
Pendapatan
investasi permanen = Roi yang diinginkan × (nilai wajar investasi awal + nilai
wajar investasi akhir) / 2
EVALUASI KINERJA
INVESTASI
Evaluasi ini penting untuk
perusahaan yang pendapatan investasinya merupakan bagian terbesar. Kinerja
sekuritas investasi dievaluasi dengan pengembalian investasai (ROI), yang dapat
diartikan secara bebas sebagai “realisasi” penghasilan investasi untuk periode
dibagi dengan basis investasi rata-rata:

(nilai wajar investasi awal+nilai
wajar invstasi akhir) / 2
Soal 5.1
Munger.com mulai beroperasi tanggal 1
Januari 2006. Perusahaan melaporkan informasi berikut mengenai investasinya per
tanggal 31 Desember 2006 :

Investasi dalam sekuritas utang yang
dapat dipasarkan :
Obligasi
Able Corp(dimiliki hingga jatuh tempo).... $330 $290
Obligasi
Bryan Co. (Tersedia untuk dijual) 800 825
Obligasi
Caltran Inc (diperdagangkan) 550 515
Investasi dalam sekuritas ekuitas yang
dapat dipasarkan
Tersedia
untuk dijual............................................. 1.110 1.600
Diperdagangkan.................................................... 1.500 950
Diminta :
a. Perlihatkan
bagaimana investasi ini dilaporkan pada neraca Munger.Com
b. Untuk
aset yang dinilai sebesar nilai pasar, berikan indikasi dimana fluktuasi nilai
yang belum direalisasi disajikan (pada laba bersih dan/atau pendapatan
komprehensif
Jawab:
a. Masalah
investasi melaporkan pada neraca
Able Corp
obligasi.............................. $330
Bryan Co
Obligasi........................................ 825
Caltran, Inc
Obligasi...................................... ...... 515
Tersedia untuk dijual efek bersifat
ekuitas............. 1600

Total................................................................... $4.220
b. Pelaporan
dari nilai belum terlaksananya nilai fluktuasi :
-
Belum terlaksananya
gejolak harga pada persediaan untuk dijual yang bersifat ekuitas dilaporkan
secara menyeluruh pendapatan (Bryan Co. Obligasi dan persediaan ekuitas dijual
-
Belum terlaksananya
gejolak harga pada perdagangan sekuritas dilaporkan di (Caltran pendapatan
bersih obligasi dan perdagangan ekuitas surat surat berharga).
C.
KESIMPULAN
Aktivitas
antarperusahaan meningkat perannya dalam aktivitas bisnis. Perusahaan membeli
investasi antarperusahaan untuk beberapa alasan seperti diversifikasi,
ekspansi, serta kesempatan kompetitif dan pengembalian. Persyaratan pelaporan
saat ini dilihat dari sudut pandang analisis, baik untuk yang ekspilit maupun
yang implisit. Bagaimana pengungkapan saat ini relevan untuk analisis dan
bagaimana dapat mengaplikasikan penyesuaian analisis terhadap pengungkapan tersebut.
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam
resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para
investor. Tujuan perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan fungsi manajemen keuangan dengan hati-hati dan tepat mengingat
setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan
lainnya yang nantinya berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French,
1998) dalam Hasnawati (2005). Keputusan keuangan yang harus dipertimbangkan dengan
matang adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen.
Investor sebelum mengambil keputusan untuk menginvestasikan
dananya
di Pasar Modal terlebih dahulu melakukan penilaian dengan cermat
terhadap
emiten (perusahaan) dan memiliki keyakinan bahwa informasi yang
diterimanya
adalah benar, dapat dipercaya, bukan informasi hasil manipulasi
(Rosyadi, 2002).
Informasi yang diterima investor bersifat kualitatif maupun
kuantitatif. Informasi
kualitatif meliputi: turun-naiknya pertukaran harga saham akibat
transaksi saham,
kebijakan manajemen, kualitas sumber daya manusia dan kebijakan
dividen yang
ditempuh oleh perusahaan (Rakhmawati, 2005).
.
D.
DAFTAR
PUSTAKA
Subramanyam,
K.R, dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan
Keuangan.
Jakarta :Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar